1.1 SISTEM MULTIMEDIA PADA BIDANG MANUFAKTUR
Sistem multimedia dapat direpresentasikan dengan menggunakan sebuah storyboard. Storyboard ini mempunyai thumbnail, deskripsi ataupun gambar setiap screen dari sistem yang ingin dibuat. Storyboard dapat menampilkan layar navigasi, informasi yang ingin disampaikan, dan apa yang ditunjukkan oleh grafik atau gambar. Tujuan dari storyboard adalah untuk menyeimbangkan struktur multimedia antara bagaimana informasi tersebut disampaikan kepada pengguna dan kemudahan untuk menggunakan sistem multimedia tersebut.
1. Linier
Storyboard jenis linier ini digunakan pada saat pengguna ingin melihat informasi dalam urutan yang tetap. Pengguna hanya diperbolehkan untuk bergerak maju atau
mundur. Ciri-cirinya berbentuk sederhana, bersifat logis, dan cocok untuk produkproduk
kecil.
2. Hirarkis
Storyboard jenis hirarkis memungkinkan pengguna untuk melihat materi yang
dipresentasikan secara mendalam untuk topik-topik tertentu. Informasi masih
dipresentasikan dalam model linier, tetapi pengguna dapat memilih topik-topik
tertentu yang ingin disampaikan, tidak hanya bergerak maju atau mundur seperti
model linier. Ciri-cirinya memiliki menu indeks pada tampilan awal, mudah untuk
dipahami. Model hirarkis ini cukup umum digunakan orang.
3. Non-linier Storyboard
Jenis ini memungkinkan pengguna untuk bergerak bebas di antara materi-materi selama presentasi. Kebanyakan presentasi yang menggunakan model ini biasanya memiliki sifat yang interaktif, misalnya menyajikan permainanpermainan. Ciri-cirinya adalah bersifat sangat fleksibel.
4. Kombinasi
Berjenis kombinasi atau sering juga disebut komposit ini, berbentuk gabungan dari bagian-bagian model linier, hirarkis, dan juga non-linier. Contoh sederhana yaitu presentasi yang menggunakan model linier untuk topik pengenalan, model hirarkis untuk memilih topik-topik utama yang ingin disampaikan, dan terakhir yaitu model non-linier untuk menjelaskan topic utama yang dipilih secara terperinci.
Alasan mengapa menggunakan sistem multimedia
• Memberikan Kemudahan penggunaan
• Interface Intuitif
• Immersive Pengalaman
• Self-paced Interaksi dan Retensi Lebih Baik
• Pemahaman konten yang lebih baik
• Lebih menyenangkan = lebih efisien
1.2 APLIKASI MULTIMEDIA PADA BIDANGNYA
1. Bidang Teknik
Insinyur Perangkat Lunak dapat menggunakan multimedia di komputer Simulasi untuk apa pun untuk pelatihan seperti pelatihan atau industri. Multimedia untuk interface perangkat lunak sering dilakukan sebagai sebuah kolaborasi antara profesional kreatif dan insinyur perangkat lunak.
2. Bidang Industri
Di sektor industri, multimedia digunakan sebagai cara untuk membantu informasi hadir untuk pemegang saham, atasan dan rekan kerja. Multimedia juga sangat membantu untuk menyediakan pelatihan karyawan, iklan dan penjualan produk di seluruh dunia melalui hamper teknologi berbasis web unlimited.
3. Bidang Penelitian Ilmiah
Dalam penelitian matematika dan ilmiah, multimedia terutama digunakan untuk pemodelan dan simulasi. Sebagai contoh, seorang ilmuwan dapat melihat model molekul zat tertentu dan memanipulasinya untuk tiba pada suatu zat baru. Perwakilan penelitian dapat ditemukan di jurnal seperti Journal of Multimedia.
pada blog ini saya selaku mahasiswa di Universitas GunaDarma memperuntukan pembuatan blog ini hanya untuk membagikan hasil yang saya rangkum dan saya cari sesuai dengan tema dari tugas yang di berikan dosen pada mata kuliah Soft Skill.
Wednesday, June 27, 2018
Program Multimedia pada Bidang Manufaktur
1.1 PROGRAM MULTIMEDIA PADA BIDANG MANUFAKTUR
Ada beberapa Program engineering dalam multimedia yang terdapat dalam bidang manufaktur, diantarnya adalah:
1. aplikasi development
Berdasarkan pada kemampuan problem solving, non we software development. Bahasa pemograman yang digunakan diantaranya java dan c#
2. system development
Desain dan coding. Digunakan untuk support aplikasi development. Bahasa yang digunakan antara lain c dan c++
3. web development
Melakukan desain desain software atau aplikasi untuk dijalankan pada web. Menggunakan pemrogaman seperti html, javascript dan php.
4. embedded system development
Melakukan desainsistem komputer dan software untuk digunakan perangkat komputer, seperti mobil. Menggunakan Bahasa pemograman seperti c dan gabungan Bahasa lainnya
Untuk simulasi, produksi serta mendesain sebuah produk pada bidang manufactur kita bisa menggunakan:
1. autocad
2. Autodesk
3. Inventor
4. solidwork
5. catia
6. 3dmax
7. mastercam dll
Adapun software penunjang seperti yang ada di perusahaan
1. microsof (word, exel, powepoint, database dll)
2. adobe (ilustrasi, primer dll)
3. dan perusahaan software yang lainnya
1.2 TENTANG MULTIMEDIA
Multimedia berasal dari kata Multi yang berarti dari beberapa dan kata Media memiliki arti pembawa informasi yang spesifik, jadi singkatnya Multimedia memiliki definisi pembawa beberapa informasi yang spesifik
Menurut Vaughan ; 2004 Multimedia didefinisikan sebagai kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi dan video yang disampaikan dengan Mengenal Komunikasi Multimedia dan Sistem Operasi Komputer Macintosh Jurnal Komunikologi Volume 9 Nomor 1, Maret 2012 45 komputer atau di manipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan atau dikontrol secara interaktif.
Definisi lainnya mengenai Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. ( wikipedia ).
Komunikasi Mutimedia Suatu proses yang melibatkan elemen-elemen atau komponen-komponen sebagai pembawa beberapa informasi yang spesifik berupa kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi dan video dapat juga di manipulasi secara digital yang dapat disampaikan dan atau dikontrol secara interaktif dengan komputer, perangkat elektronik dan atau media elektronik lainnya.
Karakteristik Multimedia Terdapat empat karakteristik dasar sistem multimedia :
1.Multimedia merupakan sistem yang dikontrol oleh komputer,
2.Multimedia merupakan sebuah sistem yang terintegrasi
3.Sebagai informasi yang direpresentasikan secara digital,
4.Antarmuka pada media tampilan akhir biasanya bersifat interaktif. (Marshall, 2001)
Organisasi pengembang multimedia
Organisasi pengembang multimedia memiliki jumlah yang tidak sedikit, diantaranya :
1. Organisasi Pengembang Multimedia berbentuk CD ROM atau berbasis web Organisasi ini bisa terdiri dari tenaga yang memiliki keahlian pada bidang multimedia dan bekerja merangkap mengerjakan hal-hal lainnya,
contoh: seorang desain grafis tidak hanya mengerjakan bagian grafis tetapi juga mengerjakan desain antarmuka, pemindaian dan pemrosesan gambar. (Vaughan ; 2004)
Selain itu ada pula organisasi yang terdiri dari tenaga yang memiliki keahlian pada bidang multimedia dan bekerja berdasarkan cakupan proyek dan individu yang dibutuhkan ( terdiri dari banyak tenaga kerja biasanya 18 anggota ). (Wes Baker, Profesor Cedarville University, Ohio).
2. Organisasi Pengembang Multimedia berbentuk Aplikasi Interaktif Kualitas Tinggi ( Game, Aplikasi Pendidikan, Pelatihan Komersial, Situs Web Interaktif ) Organisasi ini bisa terdiri dari tenaga yang memiliki keahlian pada bidang multimedia.
Ada beberapa Program engineering dalam multimedia yang terdapat dalam bidang manufaktur, diantarnya adalah:
1. aplikasi development
Berdasarkan pada kemampuan problem solving, non we software development. Bahasa pemograman yang digunakan diantaranya java dan c#
2. system development
Desain dan coding. Digunakan untuk support aplikasi development. Bahasa yang digunakan antara lain c dan c++
3. web development
Melakukan desain desain software atau aplikasi untuk dijalankan pada web. Menggunakan pemrogaman seperti html, javascript dan php.
4. embedded system development
Melakukan desainsistem komputer dan software untuk digunakan perangkat komputer, seperti mobil. Menggunakan Bahasa pemograman seperti c dan gabungan Bahasa lainnya
Untuk simulasi, produksi serta mendesain sebuah produk pada bidang manufactur kita bisa menggunakan:
1. autocad
2. Autodesk
3. Inventor
4. solidwork
5. catia
6. 3dmax
7. mastercam dll
Adapun software penunjang seperti yang ada di perusahaan
1. microsof (word, exel, powepoint, database dll)
2. adobe (ilustrasi, primer dll)
3. dan perusahaan software yang lainnya
1.2 TENTANG MULTIMEDIA
Multimedia berasal dari kata Multi yang berarti dari beberapa dan kata Media memiliki arti pembawa informasi yang spesifik, jadi singkatnya Multimedia memiliki definisi pembawa beberapa informasi yang spesifik
Menurut Vaughan ; 2004 Multimedia didefinisikan sebagai kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi dan video yang disampaikan dengan Mengenal Komunikasi Multimedia dan Sistem Operasi Komputer Macintosh Jurnal Komunikologi Volume 9 Nomor 1, Maret 2012 45 komputer atau di manipulasi secara digital dan dapat disampaikan dan atau dikontrol secara interaktif.
Definisi lainnya mengenai Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. ( wikipedia ).
Komunikasi Mutimedia Suatu proses yang melibatkan elemen-elemen atau komponen-komponen sebagai pembawa beberapa informasi yang spesifik berupa kombinasi teks, seni, suara, gambar, animasi dan video dapat juga di manipulasi secara digital yang dapat disampaikan dan atau dikontrol secara interaktif dengan komputer, perangkat elektronik dan atau media elektronik lainnya.
Karakteristik Multimedia Terdapat empat karakteristik dasar sistem multimedia :
1.Multimedia merupakan sistem yang dikontrol oleh komputer,
2.Multimedia merupakan sebuah sistem yang terintegrasi
3.Sebagai informasi yang direpresentasikan secara digital,
4.Antarmuka pada media tampilan akhir biasanya bersifat interaktif. (Marshall, 2001)
Organisasi pengembang multimedia
Organisasi pengembang multimedia memiliki jumlah yang tidak sedikit, diantaranya :
1. Organisasi Pengembang Multimedia berbentuk CD ROM atau berbasis web Organisasi ini bisa terdiri dari tenaga yang memiliki keahlian pada bidang multimedia dan bekerja merangkap mengerjakan hal-hal lainnya,
contoh: seorang desain grafis tidak hanya mengerjakan bagian grafis tetapi juga mengerjakan desain antarmuka, pemindaian dan pemrosesan gambar. (Vaughan ; 2004)
Selain itu ada pula organisasi yang terdiri dari tenaga yang memiliki keahlian pada bidang multimedia dan bekerja berdasarkan cakupan proyek dan individu yang dibutuhkan ( terdiri dari banyak tenaga kerja biasanya 18 anggota ). (Wes Baker, Profesor Cedarville University, Ohio).
2. Organisasi Pengembang Multimedia berbentuk Aplikasi Interaktif Kualitas Tinggi ( Game, Aplikasi Pendidikan, Pelatihan Komersial, Situs Web Interaktif ) Organisasi ini bisa terdiri dari tenaga yang memiliki keahlian pada bidang multimedia.
Friday, March 30, 2018
SoftSkill Teknologi Informasi dan MultiMedia
·
Pengertian
Teknik Otomasi
pengertian
otomasi adalah teknik untuk membuat perangkat, proses, atau sistem berjalan
secara otomatis, status pada saat dioperasikan secara otomatis, mengendalikan
operasi secara otomatis perangkat, proses, atau sistem dengan alat mekanis atau
elektronis yang menggantikan organ manusia untuk observsi, usaha, dan
pengambilan keputusan. Lawan dari otomasi adalah proses manual. Sistem otomasi
dapat didefinisikan sebagai suatu tekhnologi yang berkaitan dengan aplikasi
mekanik, elektronik dan sistem yang berbasis komputer (komputer, PLC atau
mikro). Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan fungsi terhadap
manipulator (mekanik) sehingga akan memiliki fungsi tertentu. Ide dasar
otomasi:
Ø Penggunaan
elektrik dan/atau mekanik untuk menjalankan mesin/alat tertentu
Ø Disertai
“otak” yang mengendalikan mesin/alat tersebut.
Ø Agar
produktivitas meningkat dan ongkos menurun.
Sejarah
perkembangan sistem otomasi bermula dari governor sentrifugal yang berfungsi
untuk mengontrol kecepatan mesin uap yang dibuat oleh james watt pada abad ke
delapan belas. Dengan semakin berkembangnya komputer maka peran-peran dari
sistem otomasi konvensional yang masih menggunkan peralatan-peralatan mekanik
sederhana sedikit demi sedikit memudar. Penggunaan komputer dalam suatu sistem
otomasi akan menjadi lebih praktis karena dalam sebuah komputer terdapat
milliaran komputasi dalam beberapa milli detik, ringkas karena sebuah PC
memiliki ukuran yang relatif kecil dan memberikan fungsi yang lebih baik
daripada pengendali mekanis.
·
Elemen
dasar sistem otomasi
Terdapat
tiga elemen dasar yang menjadi syarat mutlak bagi sistem otomasi, yaitu power,
program of instruction, kontrol sistem yang kesemuanya untuk mendukung proses
dari sistem otomasi tersebut.
a.
Power
Power
atau bisa dikatakan sumber energi dari sistem otomasi berfungsi untuk
menggerakan semua komponen dari sistem otomasi. Sumber energi bisa menggunakan
energi listrik, baterai, ataupun Accu, semuanya tergantung dari tipe sistem
otomasi itu sendiri.
b.
Program of instruction
Proses
kerja dari sistem otomasi mutlak memerlukan sistem kontrol baik menggunakan
mekanis, elektronik ataupun komputer. Untuk program instruksi / perintah pada
sistem kontrol mekanis maupun rangkaian elektronik tidak menggunakan bahasa
pemrograman dalam arti sesungguhnya, karena sifatnya yang analog. Untuk sistem
kontrol yang menggunakan komputer dan keluarganya (PLC maupun mikrokontroler)
bahasa pemrograman merupakan hal yang wajib ada.
Bahasa
pemrograman seperti yang dilukiskan dalam gambar berikut akan memberikan
perintah pada manipulator dengan perantara driver sebagai penguat. Perintah
seperti “out”, “outport” ,”out32” sebenarnya hanya memberikan perintah untuk
sekian millidetik berupa arus pada manipulator yang kemudian akan diperkuat.
Translasi/kompilasi
bahasa (seperti Pascal, C, Basic, Fortran), memberi fasilitas pada programer
untuk mengimplementasikan program aplikasi. Daerah ini merupakan antarmuka
antara pengguna dengan sistem. Translator atau kompiler untuk bahasa
pemrograman tertentu akan mengubah statemen-statemen dari pemrogram menjadi
informasi yang dapat dimengerti oleh komputer.
Instruksi
komputer merupakan antarmuka antara perumusan perangkat lunak program aplikasi
dan perangkat keras komputer. Komputer menggunakan instruksi tersebut untuk
mendefinisikan urutan operasi yang akan dieksekusi. Penyajian Data membentuk
antarmuka antara program aplikasi dan komputer. Daerah irisan dari ketiga
lingkaran menyatakan sistem operasi. Sistem operasi ini yang akan
mengkoor-dinasi interaksi program, mengatur kerja dari perangkat lunak dan
perangkat keras yang bervariasi, serta operasi dari unit masukan/keluaran.
Komputer
merupakan salah satu produk teknologi tinggi yang dapat melakukan hampir semua
pekerjaan diberbagai disiplin ilmu, tetapi komputer hanya akan merupakan barang
mati tanpa adanya bahasa pemrograman untuk menggambarkan apa yang kita
kerjakan, sistem bilangan untuk mendukung komputasi, dan matematika untuk
menggambarkan prosedur komputasi yang kita kerjakan.
c.
Sistem kontrol
Sistem
kontrol merupakan bagian penting dalam sistem otomasi. Apabila suatu sistem
otomasi dikatakan layaknya semua organ tubuh manusia seutuhnya maka sistem
kontrol merupakan bagian otak / pikiran, yang mengatur dari keseluruhan gerak
tubuh. Sistem kontrol dapat tersusun dari komputer, rangkaian elektronik
sederhana, peralatan mekanik. Hanya saja penggunaan rangkaian elektronik,
perlatan meknik mulai ditinggalkan dan lebih mengedepankan sistem kontrol
dengan penggunaan komputer dan keluarganya (PLC, mikrokontroller)
Sistem
kontrol sederhana dapat ditemukan dari berbagai macam peralatan yang kita
jumpai, diantaranya
-
Setiap toilet memiliki mekanisme kontrol untuk mengisi ulang tangki air dengan
pengisian sesuai dengan kapasitas dari tangki tersebut. Mekanisme sistem
kontrol tersebut menggunakan peralatan mekanis yang disusun sedemikian rupa
sehingga membentuk sistem otomasi.
-
AC atau air conditioner merupakan sistem otomasi yang menggunakan sistem
kontrol mikroelektronik atau yang sering disebut komputer sederhana.
-
Robot assembly contoh sistem otomasi yang menggunakan klntrol sistem komputer
atau keluarganya. Sistem control tersebut akan memberikan pengaturan pada
gerakan-gerakan tertentu untuk menyusun suatu peralatan pada industri.
Robot
Welding
Pengelasan robot adalah penggunaan alat-alat yang dapat
diprogram mekanik (robot), yang sepenuhnya mengotomatiskan proses pengelasan
dengan melakukan las dan menangani bagian tersebut. Proses seperti pengelasan
busur logam gas, meskipun sering otomatis, tidak selalu setara dengan
pengelasan robot, karena operator manusia terkadang menyiapkan bahan yang akan
dilas. Pengelasan robot umumnya digunakan untuk pengelasan spot tahanan dan
pengelasan busur dalam aplikasi produksi tinggi, seperti industri otomotif.
Pengelasan
robot adalah suatu aplikasi robotik yang relatif baru, meskipun robot pertama kali
diperkenalkan ke industri Amerika pada tahun 1960-an. Penggunaan robot dalam
pengelasan tidak berlangsung sampai tahun 1980-an, ketika industri otomotif
mulai menggunakan robot secara ekstensif untuk pengelasan spot. Sejak itu, baik
jumlah robot yang digunakan dalam industri dan jumlah aplikasi mereka telah
berkembang pesat. Pada tahun 2005, lebih dari 120.000 robot digunakan di
industri Amerika Utara, sekitar setengahnya untuk pengelasan. Pertumbuhan
terutama dibatasi oleh biaya peralatan tinggi, dan pembatasan yang dihasilkan
untuk aplikasi produksi tinggi.
Pengelasan
busur robot telah mulai berkembang dengan cepat baru-baru ini, dan sudah
memerintahkan sekitar 20% aplikasi robot industri. Komponen utama robot las
busur adalah manipulator atau unit mekanis dan pengontrol, yang bertindak
sebagai "otak" robot. Manipulator inilah yang membuat robot bergerak,
dan desain sistem ini dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis umum, seperti
robot koordinat SCARA dan cartesian, yang menggunakan sistem koordinat yang
berbeda untuk mengarahkan lengan mesin.
Robot
dapat mengelas posisi yang diprogram sebelumnya, dipandu oleh visi mesin, atau
dengan kombinasi dari dua metode. Namun, banyak manfaat pengelasan robotik
telah terbukti menjadikannya teknologi yang membantu banyak produsen peralatan
asli meningkatkan akurasi, kemampuan berulang, dan keluaran.
Teknologi
pemrosesan gambar tanda tangan telah dikembangkan sejak akhir 1990-an untuk
menganalisis data listrik secara real time yang dikumpulkan dari pengelasan
robot otomatis, sehingga memungkinkan optimalisasi pengelasan.
Contoh Welding Fixture |
Jig dan Welding Fixture
Jika
mendengar kata Fixture atau Jig mungkin untuk sebagian orang (bidang: teknik
mesin) sudah sangat familiar dan paham apa maksud dari kedua istilah tersebut
yaitu alat untuk membuat proses-proses yang berulang selalu menghasilkan dimensi dan bentuk yang seragam. Seragam di
sini berarti bahwa antara benda kerja pertama sampai dengan benda kerja
terakhir memiliki dimensi yang masih bisa diterima dalam batas toleransi yang
diizinkan.
Namun
demikian Jig dan Fixture secara umum (bukan hanya untuk proses welding)
dipandang beberapa kalangan memiliki definisi yang berbeda :
·
Jig : lebih cenderung mengarahkan tool
ke benda kerja secara tetap sehingga arah tool dapat selalu sama setiap kali
melakukan proses.
·
Fixture : lebih cenderung
mengikat/memegang benda kerja agar dapat selalu berada di posisi yang sama
setiap kali akan melakukan proses, dalam hal ini gerakan tool sudah disetting
sehingga dapat menyesuaikan posisi benda kerja. Pembahasan lebih lengkap
silakan dilihat Perbedaan Jig dan Fixture Bukan Hanya Masalah “Sebutan”.
Berikut contoh
penggunaan jig dan fixture:
Komponen
“Z” memiliki sebuah dimensi 300 ±1. Permintaan produksi adalah 50 pcs. Maka,
tugas jig/fixture adalah menjaga setiap komponen yang dibuat dari komponen
pertama sampai terakhir memiliki dimensi minimal 299,00 dan maksimal 301,00.
Jig yang baik selalu memiliki deviasi yang kecil.
Maka dapat disimpulkan
bahwa secara umum Jig / Welding fixture berfungsi untuk :
1.Menstabilkan
hasil proses welding (mass production)
2.Memenuhi
dimensi yang diminta
3.Mempercepat/
mempermudah proses setting
Tanpa
menggunakan jig welding proses pengelasan akan sangat sulit, lama dan
kestabilan prosesnya pun sangat rendah karena harus melakukan setting ulang
setiap akan melakukan proses. Maka, jig dan fixture dibuat untuk menjaga dan
memastikan setiap proses yang dilakukan supaya memiliki hasil yang seragam atau
stabil.
Berikut ini adalah
beberapa contoh welding jig dan komponennya:
Dengan
melihat ilustrasi di atas telah jelas seberapa vitalnya jig dan fixture untuk
proses welding khususnya untuk mass production.
Tidak
dapat digunakan untuk setiap proses memerlukan jig dan fixture, sebagaian besar
untuk komponen yang sangat sederhana, jig dan fixture tidak diperlukan karena
justru akan menambah biaya produksi dari segi pembuatannya dan lamanya waktu
proses.
Contoh
: komponen assy “A” yang akan diproses memiliki 2 komponen penyusun komponen
pertama berupa bush komponen kedua berupa shaft yang masing-masing diameternya
sudah dibuat sama sebagai referensi proses assy-nya. Maka, welding seperti ini
secara umum tidak memerlukan fixture. Akan tetapi dalam kasus tertentu, bisa
saja komponen A memerlukan fixture, misalnya: untuk proses welding robot/
Welding Robot (WR).
Tentang
keuntungan-keuntungan yang didapat bila menggunakan robotic welding atau
pengelasan dengan menggunakan robot, dan juga cara pengoperasiannya secara
sederhana. Keuntungan-keuntungan menggunakan robotic welding ini di antaranya
adalah :
1.
Cost Reduction atau Pengurangan Biaya
2.
High Productivity atau Produktivitas Tinggi
3.
High Quality atau Kualitas Tinggi
4.
Improvement of Working Environtment atau Peningkatan Lingkungan Kerja
5.
Flexible Production atau Produksi yang Fleksibel
6.
Simplified Production Management atau Penyederhanaan Manajemen Produksi
7.
Improvement of Company Image atau Peningkatan Citra Perusahaan
Berbagai
Komponen Pendukung Mesin Las Robot Pabrik
Robotic Welding Machine |
Autonics
– Berbicara mengenai robot industri yang ada pada proses produksi atau pabrikan
rasanya tak sempurna bila tidak membahas mengenai Robotic Welding Machine atau
yang biasa disebut dengan mesin las robot. Kebanyakan penggunaan robot jenis
ini diberlakukan pada bidang-bidang seperti Otomotif dan alat-alat berat
lainnya. Dengan menggunakan mesin las robot ini, pekerjaan pabrik yang
dilakukan dapat semakin efisien dan dapat meningkatkan produksi yang tinggi dan
mampu bersaing dengan harga yang cukup kompetitif.
Saat
ini, berbagai industri besar yang ada di dunia seperti Otomotif tengah berupaya
mekakukan proses pemerataan dengan menggunakan berbagai alat-alat ataupun
perangkat-perangkat kerja secara modern dan canggih, serta perlahan mulai
meninggalkan peralatan-peralatan lama yang konvensional. Sementara itu, untuk
mesin las robot ini, setidaknya ada beberapa komponen pendukung yang bisa
digunakan agar kinerja dari robot tersebut dapat berfungsi denga baik. Apa saja
kah hal tersebut?
1.
Panel Kelistrikan
Komponen
jenis ini berfungsi untuk mengatur dan menjaga suply dan distribusi daya yang
dibutuhkan pada saat mengoperasikan mesin-mesin yang ada pada tiap robot las
tersebut.
2.
Angin bertekanan
Dengan
menggunakan Angin yang memiliki tekanan ini, maka robot las dan mengoperasikan
mesin jig serta sistem-sistem lainnya yang ada pada tubuh robot tersebut.
3.
Program Komputer
Program
komputer menjadi salah satu titik utama dalam pengoperasian robot las tersebut.
Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa Program komputer menjadi otak dari
mesin las robot tersebut. Dengan menggunakan koordinat yang ada pada program
komputer tersebut, memungkinkan robot untuk melakukan proses pengelasan.
4.
Sistem Kontrol
Selain
program komputer, sistem kontrol juga bisa dikatakan sebagai penggerak dari
mesin las robot tersebut. mulai dari proses awal, mengontrol, hingga proses
penghentian pada sistem-sistem pad alas robot, semuanya diatur oleh sebuah
sistem kontrol yang dioperasikan oleh operator.
Walaupun
mesin las robot dinilai lebih efektif dan lebih akurat dalam hal proses
produksi, namun tetap saja dibalik itu semua tetap ada seorang operator yang mengoperasikan
mesin las robot untuk membantu proses pengelasan, proses penempatan benda
kerja, melakukan monitoring, hingga melakukan pengecekan agar semua proses
berjalan sesuai standar. Dengan rutin melakukan pengecekan oleh operator, maka
mesin las robot tersebut akan dapat bekerja lebih optimal.
PLC ( Programmable Logic
Controller)
Kontrol
logika terprogram (bahasa Inggris: programmable logic controller atau PLC) Berdasarkan
namanya, konsep Programmable Logic Controller adalah sebagai berikut :
1.
Programmable, menunjukkan kemampuan
untuk menyimpan program yang telah dibuat ke dalam memory, yang dengan mudah
dapat diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
2.
Logic, menunjukkan kemampuan dalam
memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi
membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR,
dan lain sebagainya.
3.
Controller, menunjukkan kemampuan dalam
mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
Sebagaimana
yang dijelaskan diatas, PLC adalah suatu mikroprosesor yang digunakan untuk
otomasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur
perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang
digunakan untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai,
contactor dll. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengoperasikan PLC
berbeda dengan bahasa pemrograman biasa. Bahasa yang digunakan adalah Ladder,
yang hanya berisi input-proses-output. Disebut Ladder, karena bentuk tampilan bahasa
pemrogramannya memang seperti tampilan tangga. Disamping menggunakan
pemrograman ladder, PLC juga dapat diprogram dengan pemrograman SFC dan
pemrograman ST, untuk yang ST sudah jarang digunakan lagi.
Kegunaan dan Fungsi PLC
Fungsi
dan kegunaan dari PLC dapat dikatakan hampir tidak terbatas. Tapi dalam
prakteknya dapat dibagi secara umum dan khusus.
1. Fungsi
Umum
Secara
umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :
·
Kontrol Sekuensial
Memproses
input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan
teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step /
langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
·
Monitoring Plant
Memonitor
suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya
nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.
2. Fungsi
Khusus
Sedangkan
secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC
(Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika
dibandingkan dengan PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses
finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
3. Komponen
PLC
Komponen-komponen
penyusun PLC terdiri dari komponen utama dan komponen tambahan. Berikut ini
adalah beberapa penjelasan tentang komponen PLC
·
Konfigurasi Programmable Logic
Controller
PLC
mempunyai konfigurasi yang terdiri dari 6 bagian utama yaitu:
-
Unit Power Supply
Unit
ini berfungsi untuk memberikan tegangan pada blok CPU PLC, biasanya berupa
switching power supply.
-
CPU (Central Processing Unit) PLC
Unit
merupakan otak dari PLC, disinilah program akan diolah sehingga sistem kontrol
yang telah kita desain bekerja seperti yang kita inginkan. CPU PLC sangat
bervariasi macamnya tergantung pada masing-masing merk dan tipe PLC-nya.
-
Memori unit
RAM
: Random Acces Memory
EPROM
: Eraseable Progammable Read Only Memory
EEPROM
: Electrical Eraseable Programmable Read Only Memory.
-
Input unit ( sebagai contoh PLC Omron )
Input
digital: Input Point Digital
o
DC 24 V input
o
DC 5 V input / TTL (Transistor Transistor Logic)
o
AC/DC 24 V input
o
AC 110 V input
o
AC 220 V input
Input
analog : Input Point Linear
•
0 – 10 V DC
•
-10 V DC – 10 V DC
•
4 – 20 mA DC
-
Output unit
Output
digital : Output Point Digital 1.
o
Relay Output
o
AC 110 V output
o
AC 220 V output
o
DC 24 V output,tipe PNP dan tipe NPN.
Output
analog : Output Point Linier
•
0 – 1 V DC
•
-10 V DC – 10 V DC
•
4 – 20 mA DC
-
Peripheral
Yang
termasuk dalam peripheral adalah :
1.
SSS (Sysmac Support Software)
2.
PROM writer
3.
GPC (Graphic Programming Console)
4.
FIT (Factory Intelegent Terminal)
·
Mengenal Komponen Penyusun PLC – bagian
1
Pada umumnya, terdapat
5 (lima) komponen utama yang menyusun suatu PLC. Semua komponen tersebut harus
ada untuk dapat menjalankan suatu PLC secara normal.
Komponen-komponen utama dari suatu PLC adalah sebagai berikut:
Ø Unit
CPU (Central Processing Unit)
Merupakan bagian yang
berfungsi sebagai otak bagi sistem. CPU berisi mikroprosesor yang
menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksanakan tindakan-tindakan
pengontrolan sesuai dengan program yang telah tersimpan, lalu mengkomunikasikan
keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyal kontrol ke output interface.
konfigurasi komponen-komponen PLC |
Ø Unit Memori
Memori didalam PLC
digunakan untuk menyimpan data dan program. Secara fisik, memori ini berupa
chip dan untuk pengaman dipasang baterai back-up pada PLC. Unit memori ini
sendiri dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu:
·
Volatile Memory, adalah suatu memori
yang apabila sumber tegangannya dilepas maka data yang tersimpan akan hilang .
Karena itu memori jenis ini bukanlah media penyimpanan permanen. Untuk
penyimpanan data dan program dalam jangka waktu yang lebih lama maka memori ini
harus mendapat daya terus-menerus.hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan
baterai. Ada beberapa jenis memori volatil yaitu RAM (Random Access Memory),
SRAM (Static RAM)dan DRAM (Dynamics RAM).
·
Non-Volatile Memory, merupakan kebalikan
Volatile Memory yaitu suatu memori yang meski sumber tegangan dilepas data yang
tersimpan tidak akan hilang.Salah satu jenis memori ini adalah ROM (Read Only
Memory). Memori jenis ini hanya dapat dibaca saja dan tidak dapat di tambah
ataupun dirubah. Isi dari ROM berasal dari pabrik pembuatnya yang berupa sistem
operasi dan terdiri dari program-program pokok yang diperlukan oleh sistem PLC.
Untuk mengubah isi dari Rom maka diperlukan memori jenis : EPROM (Erasable
Programmable ROM) yang dapat dihapus dengan mengekspos chip pada cahaya ultra
violet pekat.
Ø Unit
Power Supply
Unit power supply atau
unit catu daya diperlukan untuk mengkonversi tegangan masukan AC (220Volt ~
50Hz) atau DC (24Volt) sumber menjadi tegangan rendah DC 5 Volt yang dibutuhkan
oleh prosesor dan rangkaian-rangkaian dala input/outpur interface.
Kegagalan dalam
pemenuhan tegangan oleh power suply dapat menyebabkan kegagalan operasi PLC.
Untuk itu diperlukan adanya baterai
cadangan dengan tujuan agar pada saat voltage=dropping, data yang ada pada
memori tidak hilang.
Ø Unit
Programmer
Komponen programmer
merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan PLC. Programmer
mempunyai beberapa fungsi yaitu :
·
RUN, untuk mengendalikan suatu proses
saat program dalam keadaan aktif.
·
OFF, untuk mematikan PLC sehingga
program dibuat tidak dapat dijalankan.
·
MONITOR, untuk mengetahui keadaan suatu
proses yang terjadi dalam PLC.
·
PROGRAM, menyatakan suatu keadaan dimana
programmer/ monitor digunakan untuk membuat suatu program.
Ø Unit
Input/Output
Unit Input/output
menyediakan antarmuka yang menghubungkan sistem dengan dunia luar, memungkinkan
dibuatnya sambungan-sambungan/koneksi antara perangkat-perangkat input, semisal
sensor, dengan perangkat output, semisal motor dan selenoida, melalui
kanal-kanal input/output.
Demikian pula, melalui
unit input/output, program-program dimasukkan dari panel program. Setiap titik
input/output memiliki sebuah alamat unik yang dapat digunakan oleh CPU.
·
Mengenal Komponen PLC – bagian 2 – Unit
I/O
Unit input/output atau sering
disingkat dengan Unit I/O adalah komponen PLC yang paling penting. Komponen ini
berfungsi untuk menyediakan antarmuka yang menghubungkan sistem dengan dunia
luar.
Keadaan tersebut
memungkinkan untuk dibuat sambungan-sambungan antara perangkat-perangkat input,
seperti sensor, dengan perangkat output, seperti motor dan selenoida, melalui
panel-panel yang tersedia. Demikian pula, melalui unit input/output,
program-program dimasukkan dari panel program. Masing-masing point input/output
memiliki sebuah alamat spesifik yang dapat digunakan oleh CPU untuk
mengaksesnya.
Berikut contoh PLC dengan lokasi Input dan Outputnya
A.
Perangkat Input
Pada PLC, perangkat
input biasanya digunakan untuk perangkat-perangkat digital dan analog, seperti
saklar mekanis, potensiometer, termistor, strain gauge, dan thermocoupler. Beberapa
perangkat tambahan tadi bertindak sebagai sensor, yang nantinya akan
menghasilkan output digital(discrete), yaitu kondisi ‘ON(1)’/’OFF(2)’, dan dapat
dihubungkan dengan mudah ke port-port input PLC.
Sensor-sensor yang
menghasilkan sinyal-sinyal analog harus terlebih dahulu diubah(diconvert)
menjadi sinyal-sinyal digital sebelum dihubungkan ke port-port PLC.
Contoh beberapa sensor yang umum digunakan yaitu:
·
Saklar-saklar mekanik
·
Saklar-saklar jarak(proximity switch)
·
Sensor-sensor suhu
·
Straingauge
Konfigurasi I/O pada PLC Secara Umum |
B. Perangkat output
Port-port pada output
sebuah PLC dapat berupa tipe relay atau tipe isolator-optik dengan transistor
atau tipe triac, bergantung pada perangkat yang dihubungkan kepadanya, yang
akan dikendalikan.
Umumnya, sinyal digital
dari salah satu kanal output sebuah PLC digunakan untuk mengendalikan sebuah
aktuator yang pada saatnya mengendalikan suatu proses. Istilah aktuator sendiri
digunakan untuk perangkat yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi
gerakan-gerakan mekanis untuk mengendalikan proses.
Berikut ini beberapa contohnya:
·
Kontaktor
·
Motor
·
Motor Stepper
·
Katup-katup kontrol direksional
Demikian
penjelasan mengenai komponen Input dan Output yang merupakan salah satu
komponen PLC yang paling penting. Tanpa unit I/O ini PLC tidak akan dapat
bekerja.
·
Komponen Tambahan PLC
Selain
komponen dasar yang telah dibahas pada topik sebelumnya, PLC juga memiliki
komponen tambahan yang dapat membuat fungsi maupun kinerjanya menjadi semakin
optimal. Hal tersebut karena sebuah PLC tersusun dari ratusan bahkan ribuan
relay, counter, timer dan juga memori.
Komponen Relay Secara Umum |
Berikut
komponen-komponen tambahan pada PLC:
a. Input
relay atau kontaktor
Komponen
ini dihubungkan ke dunia luar (antarmuka) PLC, dan secara fisik komponen ini
ada serta menerima sinyal dari source, sensor dan lain sebagainya.
b. Internal,
utility relay
Internal
Relay tidak dapat diakses secara langsung untuk digunakan sebagai input maupun
output. Komponen ini merupakan relay semu yang merupakan bit digital (0/1) yang
disimpan pada internal image register. Dilihat dari sudut pandang pemrograman,
semua internal relay mempunyai satu coil dan mempunyai sebanyak contact sesuai
yang diinginkan oleh programer.
Semua
Internal relay dimiliki oleh semua jenis maupun merk PLC, namun cara penomeran
dan jumlah maksimum yang diperbolehkan masing-masing berbeda. Bagi kebanyakan
programer, Internal Relay memberikan kebebasan untuk melaksanakan operasi
internal yang lebih rumit tanpa memerlukan penggunaan biaya mahal untuk
beberapa output relay. Dalam contoh pemrograman Internal Relay dapat
disimbolkan dengan IR.
c.
Counters
Counter
sama dengan input relay yang secara fisik tidak ada. Komponen ini merupakan
simulasi counter dan dapat diprogram untuk menghitung banyak pulsa, dapat
menghitung naik atau turun atau keduanya naik dan turun. Selama waktu simulasi
dapat dibatasi kecepatan hitungnya. Beberapa perusahaan membuat counter
berkecepatan tinggi dengan bantuan tambahan hardware.
d.
Timers
Timer
juga merupakan komponen maya yang secara fisik tidak dapat ditemui. Komponen
ini dibuat dengan banyak ragam dan yang paling umum adalah tipe tunda saat ON
(on delay) dan tunda saat OFF (off delay) dan dua tipe yang dapat menyimpan
data atau tidak dapat menyimpan data (retentive dan nen-retentive type),
variasi kenaikan 1 ms sampai dengan 1s.
e.
Output Relays (Kumparan)
Output
relay merupakan komponen tambahan yang dihubungkan dengan dunia luar, memiliki
bentuk fisik dan melaksanakan tugas mengirimkan sinyal ON/OFF ke solenoid,
lampu dan komponen keluaran lain. Wujud dari output relay ini dapat berupa
transistor, relay atau triac tergantung pada model yang dipilih pengguna.
f.
Data storage
Data
storage merupakan suatu register untuk menyederhanakan penyimpanan. Biasanya
difungsikan sebagai alat penyimpanan data.
Data Storage Memory PLC |
C. Kelebihan
dan Kekurangan PLC
Secara
luas, PLC digunakan untuk menggantikan sistem relay konvensional, karena PLC
mempunyai kelebihan-kelebihan dibanding sistem relay. Adapun kelebihan maupun
keuntungan tersebut antara lain:
1. Fleksibel
Dahulu,
penggunaan perangkat sistem kendali membutuhkan banyak sistem pengolahan untuk
masing-masing perangkat saja.
Misalnya
jika terdapat lima mesin maka dibutuhkan lima pengendali. Hal tersebut kini
teratasi dengan menggunakan PLC. Cukup menggunakan sebuah PLC saja, banyak
perangkat yang dapat dijalankan dengan programnya masing-masing.
Sistem
pengkabelan mulai dibenahi dan direduksi, semakin sedikit kabel yang digunakan
dan ringkat/ sederhana. Tak perlu banyak ruang untuk menempatkannya.
2. Harganya Lebih Murah
Jika
kita melihat kembali kepada sisi fleksibilitasnya tentunya sudah menjadi
jawaban, dimana harga yang dikeluarkan jauh lebih sedikit (murah) jika
dibandingkan dengan menggunakan sistem sebelumnya.
Ketika
sistem lama (relay) masih banyak menggunakan pengkabelan yang memakan banyak
biaya, PLC menawarkan pengkabelan yang sederhana. Pengkabelan dapat dilakukan
dengan jumlah yang banyak hanya dengan sebuah PLC, karena PLC mencakup relay,
timer, counter, sequencer, dan beberapa fungsi yang dapat disesuaikan sesuai
dengan kebutuhan.
3. Jumlah Kontak yang Banyak
Banyaknya
kontak yang dimiliki sebuah PLC memberikan banyak kemudahan kepada pengguna.
Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga sisi instalasi. Akan jauh lebih
sederhana dan mudah jika dibandingkan dengan relay.
Misalnya
saja pada PLC-5, sebuah PLC keluaran Allen Bradley dengan jumlah kontak minimal
16-32 kontak, sementara itu relay menyediakan kontak sejumlah 4-8 kontak.
4. Dapat Melakukan Pemrograman, Pemrograman
Ulang dan Koreksi dengan Mudah
PLC
memiliki kelebihan dimana sistemnya dapat diprogram ulang secara cepat, proses
produksi yang bercampurpun dapat diselesaikan dengan cepat. Bahkan ketika
sistem sedang dijalankan.
Bila
salah satu sistem akan diubah atau dikoreksi, pengubahannya hanya dilakukan
pada program yang terdapat di komputer, dengan waktu yang relatif singkat,
setelah itu baru didownload ke PLC. Jika dengan relay, diperlukan pengubahan
pada pengkabelannya, waktunya akan sangat lama dan beresiko tinggi sehingga
harus mematikan sistem yang sedang berjalan.
5. Metode Pemrograman Mudah dan Bermacam-macam
Banyak
metode untuk membuat suatu program pada PLC. Seperti pada penjelasan
pemrograman pada PLC, disebutkan bahwa terdapat banyak metode yang ditawarkan
untuk membuat suatu program pada PLC, di antaranya Ladder Logic Diagram,
Mneumonic dan Function Block Diagram. Setiap programmer dapat memiih metode
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
6. Menyederhanakan Komponen-Komponen Sistem
Kendali
Dalam
PLC juga terdapat timer, counter, relay dan komponen lainnya, sehingga tak lagi
membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan relay
membutuhkan counter, timer atau komponen lain untuk perangkat tambahan.
7. Keamanan Terjamin
Jika
dilihat dari sisi keamanan, PLC tergolong perangkat yang luar biasa aman, dari
segi dokumentasi, perangkat dan hal-hal mengenai program. PLC mempunyai sistem
penguncian (lock), sehingga mengurangi dan dapat menghindarkan dari adanya
pecurian dalam bentuk apapun.
8.
Adanya Record Data dan Interface yang Memudahkan Pengguna
PLC
dirancang untuk mampu menyimpan data-data yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan dan program. Dimudahkan dengan adanya interface yang dapat
menampilkan proses, data maupun perbandingan ke dalam suatu perangkat komputer
(PC) yang terhubung dengan PLC.
9. Sistem Terbaru dengan Wireless
Sistem
terbaru dari PLC yaitu dengan menawarkan sistem yang wireless dan dapat diakses
oleh penggunanya dengan mudah dan jarak jauh. Tak harus masuk ke dalam kantor
atau ruangan khusus.
10.
Upgrade Sistem dan Komponen Lebih Cepat
Pengguna
dapat Menambahkan komponen-komponen kendali setiap saat dan tanpa memerlukan
tenaga juga biaya yang besar seperti pada pengendali konvensional (relay).
Dimudahkan juga dengan komponen yang tersedia dalam bentuk paket modul,
pemasangan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
Namun
selain dari kelebihannya, perlu kita ketahui juga kekurangan PLC dibanding
sistem relay konvensional, karena di beberapa industri masih memilih
menggunakan sistem tersebut. Adapun kekurangan-kekurangan PLC dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Teknologi Masih Baru
Pengubahan
sistem lama yang mempergunakan relay ke dalam konsep komputer PLC masih
dianggap baru bagi sebagian orang. Tentunya hal ini menjadikan suatu tantangan
besar bagi vendor PLC untuk meningkatkan pengenalan PLC ke dalam masyarakat
umum maupun masyarakat teknologi (khususnya).
Sementara
ini, PLC banyak digunakan pada level industri saja, belum banyak merambah dunia
yang lebih luas yaitu masyarakat. Meskipun tak terlalu mempengaruhi pasar
industri, dengan mengenal sistem PLC orang akan dapat memiliki ketertarikan
tersendiri untuk mengasah ilmu khususnya dalam bidang kendali dengan PLC dan
membuat implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Aplikasi Program PLC Kurang Cocok untuk
Aplikasi Statis (Tetap)
Aplikasi-aplikasi
PLC dapat mencakup beberapa fungsi sekaligus. Di lain sisi, beberapa aplikasi
merupakan aplikasi dengan satu fungsi. Jarang sekali dilakukan perubahan bahkan
tidak sama sekali atau statis.
Panel Kendali (Control Panel) PLC |
Hal
tersebut membuat penggunaan PLC pada aplikasi dengan satu fungsi dinilai tidak
efektif bahkan dapat menghabiskan biaya yang besar alias boros. Oleh sebab itu,
penggunaan PLC pada aplikasi kecil tidak direkomendasikan oleh para ahli sistem
kendali.
3. Operasi dengan Rangkaian yang Statis (Tetap)
Kinerja
PLC menjadi tidak optimal dan efektif bahkan memboroskan biaya jika rangkaian
pada sebuah operasi tidak dilakukan perubahan secara menyeluruh. Proses justru
akan menjadi lambat dan membuat sistem terganggu, mempengaruhi pada hasil
produksi dan keluaran.
4. PLC Rentan terhadap Perubahan Suhu dan
Keadaan Lingkungan
Menjadikan
sebuah pertimbangan ketika suatu perangkat yang akan dipergunakan memiliki
kelemahan yang cukup mengkhawatirkan. Dalam suatu kalang proses industri,
lingkungan akan memiliki perubahan suhu dan keadaan yang tidak dapat diduga,
seringkali pemanasan yang sangat luar biasa terjadi, vibrasi yang berhubungan
langsung dengan alat-alat elektronik di dalam PLC dan keadaan lingkungan maupun
lapangan yang tidak dapat dipungkiri dapat menyebabkan debu yang mengotori
perangkat PLC.
Apabila
hal-hal tersebut terjadi secara terus menerus, kinerja pada sistem PLC akan
terganggu dan tidak dapat berjalan secara maksimal.
Hal-hal
tersebut banyak terjadi khususnya pada PLC generasi lama. Kekurangan PLC ini
untuk PLC generasi baru mulai dapat dikendalikan dan dikurangi secara perlahan
oleh vendor.
Subscribe to:
Posts (Atom)