Friday, October 14, 2016

TULISAN ILMIAH & PENGERTIAN METODE SERTA METODOLOGI PENELITIAN

          Pertama-tama saya akan menjelaskan tentang apa itu Tulisan Ilmiah serta apa saja yang ada didalamnya serta kegunaannya dan setelah itu saya pun akan menjelaskan tentang Metodologi Penelitian

·      Apa itu Tulisan Ilmiah?
Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
secara singkatnya penulisan Ilmiah  adalah kegiatan tulis menulis yang menyajikan ringkasan atau hal-hal menarik dari suatu kegiatan ilmiah dengan menggunakan format penulisan tertentu. Tulisan ilmiah dapat dikenali dari beberapa ciri  khusus
Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.

·           Bagaimana sajian Tulisan Ilmiah?
Bentuk sajian tulisan ilmiah berbeda-beda. Isi tulisan yang sama akan mempunyai bentuk sajian yang berbeda bila disajikan untuk tujuan dan melalui media yangberbeda. Majalah ilmiah dan pertemuan ilmiah tertentu, seringkali mempersyaratkan bentuk sajian tulisan yang lebih resmi. Sedangkan media massa lain seperti koran dan naskah berita, justru meminta tulisan ilmiah dengan bahasa yang lebih populer.

·           Kerangka Isi Tulisan Ilmiah

Umumnya, kerangka isi tulisan ilmiah terdiri dari tiga bagian, yakni: bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penunjang. Sebagai contoh, berikut ini disajikan contoh kerangka isi tulisan Laporan hasil kegiatan penelitian, pengembangan, dan evaluasi, yang dipersyaratkan oleh suatu jurnal ilmiah:

Bagian Pendahuluan
Judul
Abstrak dalam Bahasa Indonesia
Abstrak dalam Bahasa Inggris
Kata-kata Kunci
- Bagian Isi
Permasalahan
Uraian teori dari hal yang dipermasalahkan
Uraian fakta dari hal yang dipermasalahkan
Diskusi
Kesimpulan/saran
- Bagian penunjang
Daftar Pustaka
Data diri penulis

·           Karya tulis memiliki ciri tertentu yaitu :
1. logis :
Karya tulis dikatakan logis apabila data, argumen, penjelasan yang dikemukakan dapat dikaji, dibuktikan dan diterima akal/rasio
2. sistematis
Sistematis artinya setiap permasalahan yang diuraikan disusun secara teratur, runtut, dan berkesinambungan.
3. objektif..
Objektif artinya alasan, keterangan, penjelasan dan uraian-uraian yang dikemukakan apa adanya.
4. jelas
artinya keterangan, pendapat, dan pandangan yang dikemukakan jelas dan tidak membingungkan.
5. Kebenaran dapat diuji
Artinya pernyataan, pandangan, pernyataan serta keterangan yang dipaparkan dapat diuji, berdasarkan kenyataan yang sesungguhnya.
6. Memakai bahasa baku dan tata tulis yang sesuai dengan kaidah bahasa.

·      Langkah-langkah Penyusunan Karya Tulis
1.   Menentukan Topik
Topik adalah ruang lingkup masalah atau pokok persoalan yang akan ditulis dalam karya tulis. Jika ruang lingkup itu luas, penulis hendaknya membatasi diri dengan memilih sebuah aspek tertentu saja.
Beberapa pertimbangan penentuan topik:
·  Topik dapat dikembangkan dan bermanfaat untuk dijadikan karya tulis
·  Topik yang dipilih harus dikuasai dan tidak terlalu dianggap asing
·  Bahan untuk menulis karya tulis mudah diperoleh sesuai topik yang diinginkan.
·  Topik menarik perhatian pembaca dan menarik minat penulis.
2.  Membatasi Topik
·         Cara mempersempit topik:
a.     Memuat tempat
b.     Memuat periode/waktu/jaman
c.     Memuat pembagian bidang kehidupan manusia (politik, sosial, budaya, ekonomi, agama,   IPTEK, kesenian, pendidikan)
·         Kriteria judul yang baik:
1. Judul menggambarkan isi
2. Judul harus singkat dan jelas
3. Judul bukan kalimat, tetapi frase atau klausa
4. Judul menarik dan memiliki daya pikat
5. Panjang judul berkisar antara 5 – 15 kata
·         Ada dua cara menuliskan judul.
Pertama, huruf pertama setiap kata dalam judul itu ditulis dengan huruf kapital ( kecuali konjungsi dan preposisi)
Kedua, judul dapat ditulis dengan menggunakan huruf kapital ( tidak ada pengecualian pada kata tertentu.
3.  Menetapkan Masalah
Masalah menjadi titik tolak penulisan karya ilmiah. Masalah dirumuskan terlebih dahulu agar penulis memiliki arah yang jelas atas pembahasan topik yang telah dipilihnya. Penjabaran masalah dapat dilakukan dengan memikirkan lebih lanjut masalah-masalah yang relevan dengan gagasan yang telah dirumuskan dalam judul. Hasil pengembangan masalah tersebut kemudian didaftar dan dipilih yang benar-benar relevan dengan judul. Selanjutnya, masalah tersebut dikelompokkan dan diurutkan pembahasannya.
4.  Mengumpulkan Data
Data / informasi dapat diperoleh dengan berbagai cara dan sumber. Sumber data ada dalam buku, majalah, Koran, di lapangan, atau tempat tertentu.
Nursisto memberikan petunjuk cara mengumpulkan data:
·         Mengingat-ingat kembali pengalaman yang telah dialami
·         Mengadakan pengamatan dan penelitian di lapangan melalui wawancara, berdiskusi, angket , dan sejenisnya.
·         Membaca buku, majalah, artikel-artikel
·         Mengutip pendapat orang lain
·         Mencari informasi dari orang berwenang atau ahli dalam bidangnya
5.  Menyusun Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap/dikerjakan.
·         Manfaat kerangka karangan:
a.    Untuk menyusun karangan secara teratur
b.    Membantu penulis berpikir secara sistematis
c.    Memudahkan penulis untuk menguraikan permasalahan dengan runtut dan terarah
d.    Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih
e.     Tidak akan terjadi pembahasan yang tumpang tindih
f.     Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu
·         Langkah-langkah penyusunan kerangka karangan:
a.     Rumuskan tema yang jelas berdasarkan topik yang telah ditetapkan. Tema haruslah berbentuk tesis, pernyataan atau pengungkapan maksud.
b.     Inventarisasi topik-topik bawahan yang merupakkan perincian tesis atau pengungkapan maksud
c.      Evaluasi semua topik yang telah tercatat .
·         Syarat-syarat kerangka yang baik:
a.     Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas
b.     Tiap unit dalam kerangka karangan hanya mengandung satu gagasan
c.     Pokok-pokok dalam kerangka harus disusun secara logis
d.     Harus menggunakan pasangan simbol yang konsisten
·         Pemakaian angka dan huruf sebagai penanda tingkatan dan urutan unit-unit kerangka karangan biasanya mengikuti konvensi sebagai berikut:
1.    Angka Romawi, I, II, III, IV, dsb. dipakai untuk Tingkatan pertama.
2.    Huruf Kapital: A, B, C, D, dsb. dipakai untuk Tingkat kedua
3.    Angka Arab: 1, 2, 3, 4, dsb. dipakai untuk menandai Tingkat ketiga
4.    Huruf Kecil: a, b, c, d, e, dsb. dipakai untuk menandai Tingkat keempat
5.    Angka Arab dalam kurung: (1), (2), (3), (4), dsb. dipakai untuk menandai tingkat kelima
6.    Huruf kecil dalam kurung: (a), (b), (c), (d), (e), dsb. dipakai untuk menandai tingkatan keenam

6.   Menentukan Judul
Kriteria judul karya tulis yang baik:
1.    judul menggambarkan isi
2.    judul harus singkat dan jelas
3.    judul bukan kalimat, tetapi frase atau klausa
4.    judul menarik dan memiliki daya pikat

·           Macam Karya Tulis Ilmiah
 Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

MAKALAH
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.
SKRIPSI
Skripsi, adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.
TESIS
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis.
DISERTASI
Disertasi, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66).  Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005: 84).
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita atau “karkhas” (Pranata 2002: 120).
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.
ESAI
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian.
FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
Di Perguruan Tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skrispsi (tugas akhir). Yang disebut terakhir umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.

·           Kesalahan Yang Sering Terjadi
Sebetulnya mahasiswa terlebih para sarjana memiliki modal kemampuan menulis. Hanya saja kemampuan tersebut haruslah senantiasa diasah agar tidak tumpul. Seorang mahasiswa serta sarjana yang memiliki kemampuan menulis akan lebih sukses daripada yang tidak memiliki kemampuan tersebut.

Beberapa bentuk kesalahan yang sering dijumpai dalam tulisan antara lain:
Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya.
Salah dalam menyusun struktur pelaporan.
Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat).
Salah dalam menuliskan bagian Kesimpulan, penggunaan Bahasa Indonesia (akan dibahas secara khusus) yang belum baik dan benar.
Tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri).
Tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah).
Isi yang terlalu singkat karena dibuat dengan menggunakan point-form seperti materi presentasi.
Isi justru terlalu panjang dengan pengantar introduction yang berlebihan.
Ciri-ciri sebuah karya ilmiah dapat dikaji dari minimal empat aspek, yaitu struktur sajian, komponen dan substansi, sikap penulis, serta penggunaan bahasa. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
·           
Tujuan Dan Kegunaan

Pada hakikatnya penulisan karya ilmiah pada mahasiswa bertujuan:
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara STAIN dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.

PENGERTIAN METODE DAN METODOLOGI PENELITIAN

PENGERTIAN METODE

Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara umum atau luas  metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.

PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.  Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia  yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi masalah.
Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.
   
Diagram alir proses penelitian


Jenis Data dalam Penelitian


Langkah Dalam Metode Ilmiah

Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. 

Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau             bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam       masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.

KESIMPULAN 

dari materi ini diharapkan bahwa seluruh pembaca dapat memahami tata cara pem buatan dari isi blog ini yang dikemudian hari dapat mengetahuinya serta dapat mempraktekannya dalam pembuatan sebuah Penulisan Ilmiah serta dalam melakukan Metode metode yang ada dalam Metodologi Pemelitian oleh sebab itu dari pembuatan blog ini diharapkan masyarakat dapat membuat serta mempraktekan metode metode yang dapat membantu dalam pembuatan kerya ilmiah Sekian dan TERIMA KASIH,
Mohon maaf apabila dalam blog ini terdapat kesalahan dalam penulisannya seta kurangnya sumber yang di cantumkan :D

SUMBER

       http://rinawssuriyani.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-metode-dan-metodologi.html